Wednesday, August 17, 2022

7 Fakta Tentang Homeschooling yang Sering Dilupakan

Pendidikan Rumah atau yang biasa disebut Homeschooling sering diartikan secara sempit oleh-oleh yang tidak mengenalnya.

Untuk menyamakan frekuensi, atau mungkin bagi yang tertarik dunia homeschooling bisa memulai membaca tulisan ini dulu sebelum memutuskan untuk memilih jalur Homeschooling.

1. Bukan Memindahkan Sekolah Ke Rumah

Homeschooling memang berbasis rumah. Namun bukan berarti memindahkan sistem dan teknis belajar ala sekolah ke rumah. Justru pada pelaksanaannya kegiatan homeschooling jauh dari aktifitas seperti sekolah. Adanya guru, adanya PR, adanya durasi waktu, ada suasana khusus dan waktu khusus dalam pelaksanaannya.

2. Tidak Selalu Membutuhkan Guru

Jika berbicara tentang homeschooling. Sering sekali mendapat pertanyaan "JADI MANGGIL GURU KE RUMAH YA ?" Padahal dalam dunia homeschooling, anak bisa belajar tanpa guru. Walau keberadaan guru tetap penting bagi seorang Homeschooler sebagai mentor. Namun anak bebas belajar menggunakan media apa aja dan kepada siapa saja ia butuhkan. Tidak harus memiliki guru secara khusus.

3. Tidak Ada Biaya Bulanan Alias Gratis

Dalam dunia Homeschooling, biasa bisa diminimalkan dan bisa juga dibesarkan. Sesuai kebutuhan dan kemampuan orang tua. Namun bukan berarti anak HS bisa bebas dari biaya bulanan. Justru biasanya anak HS mengikuti banyak kegiatan. Baik yang berhubungan mengasah soft skill maupun life skill. Semuanya butuh biaya. Bahkan berlangganan materi belajar pun membutuhkan biaya. Namun besarnya bisa disesuaikan oleh keluarga masing-masing

4. Tidak Belajar dan Banyak Main

Tidak belajar salah. Anak tidak sekolah bukan berarti tidak belajar. Namun jika banyak main iya. Karena masa kecil anak harus di isi dengan main. Karena saat main lah perkembangan emosi dan otaknya bisa tersusun secara sempurna. Salah satu tujuan HS kami juga memberikan kesempatan anak untuk lebih banyak bermain dan eksplorasi. Justru biasanya anak HS mempelajari banyak hal.

5. Anak HS Kuper Alias Kurang Sosialisasi

Salah besar ! Justru anak HS akan memungkin ia memiliki banyak teman lintas usia.Tidak jarang anak HS kesibukannya lebih padat dari anak sekolah umum. Seperti Khalid, Senin dan Kamis ia Taekwondo, Hari Minggu berenang. Kamis playdate dan kelas seni. Sebulan sekali Liqo bersama teman-teman sekufu, Selasa Art Jam Sessions dll. Namun semua kegiatan yang dilakukan anak. Berdasarkan keinginan anak dan kesepakatan bersama orang tua

6. Tidak Memiliki Ijazah

Anak Homeschooling bisa memiliki ijazah melalui jalur Ujian PAKET di PKBM terdaftar. Bisa juga di sekolah payung. Ijazah paket ini bisa digunakan seperti layaknya ijazah umum yang dimiliki oleh anak sekolah. Nmaun tidak semua anak homeschooling memutuskan untuk memiliki ijazah. Semua tergantung value keluarga.

7. Wajib Memiliki Komunitas

Biasanya, langkah awal keluarga yang memutuskan HS adalah mencari komunitas. Seolah HS tidak bisa dipisahkan oleh komunitas. Padahal tidak semua keluarga membutuhkan komunitas. Sesuai dengan value keluarga dan visi misi pendidikan keluarga. Jika merasa bisa mandiri, dan telah yakin terhadap pilihan atas HS maka keberadaan komunitas tidak terlalu dibutuhkan. Biasanya, keluarga HS yang bergabung di sebuah komunitas memiliki tujuan yang berbeda. Kalau kami, menemukan partner kolaborasi yang tepat untuk anak-anak. Kita tidak tau, apakah suatu saat mereka membutuhkan teman dalam projectnya, atau dia butuh hubungan relasi dengan pihak lain. Maka kami bergabung dalam komunitas. Sebagai ajang sosialisasi dan update info terbaru seputar HS.

Untuk awal, 7 poin diatas mewakili apa yang orang pada umumnya pikirkan tentang HS.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Terutama bagi keluarga yang saat ini sedang memimbang jalur HS sebagai proses pendidikan anak-anaknya.

Ada yang perlu ditambahin ga ?
yuk diskusi :)
Share:

2 comments:

  1. Beberapa point membuat wawasan terbuka tentang homeschooling. Makasih, kak...

    ReplyDelete
  2. Bukan Memindahkan Sekolah Ke Rumah.... ini hal pertama yang saya tak sanggup bila itu terjadi...... (ternyata beda-beda persepsi HS itu ya.....)

    ReplyDelete