![]() |
Foto Oleh : Belgie |
Siapa yang selama ini tidak mempunyai tujuan dalam keluarganya ? Asal jalan, memiliki keturunan dan menua ?
Tidak memiliki konsep ideal hidup?
Tidak memiliki impian ?
Atau bahkan memiliki segudang rencana namun hanya ada dalam lisan dan pikiran ?
Jika masuk dalam kategori diatas, baiknya jangan skip untuk membaca tulisan ini hingga tuntas.
Apakah Family Strategic Planning ?
Pemikiran ini tercetus ketika Pak Dodik mengamati struktur organisasi perusahaan yang tertulis jelas tujuan, strategi dan langkah yang diambil oleh perusahaan dalam mewujudkan tujuan. Sebuah perusahaan saja memiliki strategi yang begitu jelas dan terkonsep. Mengapa keluarga tidak ? Padahal keluarga adalah ibadah seumur hidup. Lalu terciptalah ide merumuskan Family Strategic Planning ala Pak Dodik dan Bu Septi.
Family Strategic Planning adalah konsep tujuan hidup yang mencakup impian setiap keluarga yang terukur, terencana dan aplikatif. Dalam menentukan Family Strategic Planning ini yang dibutuhkan hanya satu yakni Keluarga. Bagaimana mengukur keberhasilan Family Strategic Planning yang sudah dibuat ? caranya gampang. Tolak ukurnya adalah keberhasilan yang telah di capai oleh keluarga kita sendiri. Tak perlu membanding keberhasilan yang telah dicapai keluarga lain. Karena tolak ukur keberhasilan setiap keluarga bahkan anak berbeda. Bagi Bu Septi, penentuan Family Strategic Planning ini adalah momen sakral. Maka tak perlu diumbar ke publik, dibandingkan dengan keluarga lain atau meniru keluarga lain yang belum tentu tujuannya sama dengan tujuan kita. Karenanya tak ada rumus baku dalam menciptakan Family Strategic Planning.
Dalam penyusunan bisa dipilih setahun sekali. Tanggal dan momennya tergantung selera keluarga kita. Untuk keluarga Bu Septi dipilihlah setiap tahun baru Hijriah. Jadi setiap tanggal 1 Muharram maka keluarga ini menghentikan segala aktifitas kerja. Lalu berkumpul bersama merumuskan Family Strategic Planning yang akan mereka jalani dalam satu tahun kedepan. Tentu saja format perumusan konsep Family Strategic Planning ini dibuat senyaman mungkin. Tak perlu keluar kota atau menginap di hotel. Duduk nyaman di dalam rumah ditemani cemilan sederhana pun bisa terlaksana. Bahkan bagi Bu Septi, jika tak mampu bertatap muka bisa dilakukan melalui video call dan chatting. Dibuat mudah.
Lalu bagaimana langkah merumuskan Family Strategic Planning ?
secara garis besar, saya sudah merangkumnya menjadi tabel dibawah ini :
Penjelasan dari tabel diatas :
1. Setiap keluarga hendaknya memiliki Core Values yang sudah di sepakati bersama. Core Value ini adalah nilai yang ingin diusung oleh keluarga. Seperti keluarga Pak Dodik dan Bu Septi mengusung Iman dan Kehormatan. Core Value setiap keluarga berbeda. Keputusan apapun yang diambil, tidak boleh bertentangan dengan core value keluarga.
2. Misi Keluarga. Bisa juga di artikan goals keluarga. Setiap anggota memiliki misi individu. Kemudian misi ini dijabarkan menjadi visi yang melibatkan seluruh keluarga. Tidak masalah jika kedua orang tua harus menjadi tim anak dan turut menyukseskan misi anak. Bahkan jika anak butuh sesuatu terkait mewujudkan misinya, Bu Septi tidak segan untuk menerima perintah dari putra putrinya. Misi individu ini bisa juga dibuat atau ditarik kesimpulannya menjadi misi keluarga jika masing-masing pihak memiliki misi yang sama. Tips dari bu Septi dalam menentukan misi keluarga ini adalah segala sesuatu yang jika di bicarakan atau dilakukan membuat anggota keluarga berbinar. Salah satu contoh misi keluarga Pak Dodik dan Bu Septi adalah Dunia Pendidikan.
3. Starting Point. Titik ini adalah titik permulaan dimana setiap keluarga bergerak untuk mewujudkan goals yang telah di sepakati. Maka dari itu, goals atau misi keluarga harus terukur dan mampu dilaksanakan. Tidak muluk-muluk. Starting Point dimulai dengan mengenali potensi setiap individu keluarga. Mulai dari Ayah, Ibu dan Anak. Keunggulan setiap anggota keluarga ini yang kemudian dimanfaatkan untuk mewujudkan goals/misi keluarga.
4. Tema Tahunan. Ini adalah berisikan proyek-proyek tahunan yang akan di capai dalam masa 1 tahun kedepan. Bisa jadi ini proyek individu maupun keluarga secara utuh. Proyek tahunan ini bisa berubah sesuai dengan keinginan keluarga. Proyek ini yang akan semakin mendekatkan diri pada tujuan hidup keluarga. Proyek ini tidak mutlak harus 1 tahun. Bisa juga 1 semester dan lainnya. Tergantung kesulitan yang ditemui saat mewujudkannya.
5. Tujuan. Mengapa tujuan dalam peta tersebut tertulis paling ujung kanan atas ? Ia segaris dengan starting point dan proyek tahunan. Karena tujuan ini adalah tujuan hidup keluarga. Tujuan besar yang akan dicapai dalam rentang waktu tahunan. Bisa 5 tahun , 2 tahun bahkan 10 tahun. Namun bagi kami, keluarga Pak Taufik Nugraha. Tujuan ini harusnya besar dan mencakup kebahagiaan dunia akherat. Maka di pojok kanan atas dalam lingkar tujuan ini kami tuliskan Syurga. Karena tujuan hidup kami adalah kelak berkumpul kembali di Syurga Alloh SWT. Aamiin.
6. Bekal dan Supporting System. Dibagian bawah tepat dibawah garis panah menuju Tujuan, ada bekal dan supporting system. Bekal ini dimaksudnya hal-hal yang perlu dipersiapkan saat mewujudkan proyek tahunan atau misi keluarga yang berakhir pada tujuan hidup keluarga. Bekal bisa mencakup materi, kesehatan dsb. Sedangkan supporting system bisa bermakna relasi, kenalan, ilmu pengetahuan guru dsb. Segala hal yang bisa digunakan sebagai batu loncatan dalam mewujudkan misi dan tujuan keluarga
7. Golden Rules. Mengapa Golden Rules berada di garis paling bawah dan terakhir ? Karena golden rules ini adalah rambu-rambu yang harus dipatuhi. Setiap manusia butuh aturan. Aturan lah yang membuat kehidupan nyaman. Maka setiap keluarga harus memiliki golden rules yang berisi peraturan yang telah disepakati. Tak perlu banyak. Maksimal 3 minimal 1. Karena jika kebanyakan aturan maka akan menyulitkan praktek dalam pelaksanaanya. Dalam keluarga Bu Septi dan Pak Dodik mereka memiki 3 golden rules. Pertama, Tetap berkomunikasi seberapapun emosi. Kedua, segala keputusan yang dihasilkan pada saat marah maka akan batal demi hukum. Ketiga, Bila terjadi perselisihan maka kembali pada Al-quran dan Hadits.
Itulah panduan yang di beberkan Pak Dodik dan Bu Septi dalam materi Family Strategic Planning yang di gagas oleh Institut Ibu Profesional. Materi berdurasi kurang lebih 6 jam terasa sangat padat dan jelas. Berbagai pertanyaan dikeluarkan oleh peserta. Anak-anakpun terkondisi dengan hadirnya kids corner yang memiliki variatif kegiatan. Semoga acara ini berkah dan mampu membuka wawasan keluarga Indonesia. Keluarga adalah awal mulanya terbentuk peradaban, maka kehadirannya tak bisa terlaksana dengan baik tanpa Family Strategic Planning yang baik. Di akhir acara bu Septi menambahkan, agar hati-hati dalam menentukan Family Strategic Planning. Karena setiap tulisan dan perkataan yang terlontar dalam forum Family Strategic Planning adalah DOA.
kereen ibuk, terimakasih rangkumannya 😘
ReplyDeletesama-sama mb erli :)
DeleteTerima kasih mbak..bermanfaat sekali...
ReplyDeleteTerimakasih sudah berkunjung bundaa
DeleteThankyouu ibuuk rangkumannya😘
ReplyDeletesama-sama mba lilies :)
DeleteTerima kasih mbak..bermanfaat sekali...
ReplyDeleteWaw.. Jelas dan komplit
ReplyDeleteMantap mbak desy
Hahaha
Deletegak komplit mba.
nama keluarga kami skip.
karena belum nemu nama yg mufakat.
hahaha
Terimakasih bunda..😊
ReplyDeletesama-sama bunda :)
DeleteTerimakasih bunda..😊
ReplyDeleteHuaa makasi banyak bukkk..Tinggal liatin ini deh ke suami haha
ReplyDeleteahahhaha
Deletemantap.
Biar daren makin klop ma bunza yaa
terimakasih banyak bunda.... sedih gak bisa ikut... kebayang menohoknya langsung kalau kita hadir disana
ReplyDeleteiya bund.
Deleteseger setelah ikutan workshop.
hehehhe
thanks ibu khalid,,,,,,
ReplyDeletemerasakan walaupun tidak dapat hadir
sama-sama dek nuur
DeleteMantaapp mba deess rangkumannyaa..
ReplyDeleteThanks a bunch! Jd dpt gambaran walaupun ga bs hadir.. Semoga lain kali aku bs ikuttt
ayok mba vidi
Deletesegera pulang.
jgn klamaan mudik. hahaha
Mantap buk! Aku nyimak materi sambil kejer2 Maryam hiks. Jd bikin rangkuman butuh baca beberapa refrensi dan salah satunya tulisan ibuk. Terima kasiiihhh... :*
ReplyDeletesama-sama
Deletebaca dan menuliskan kembali makin bikin paham yaa
Terimakasih mba Desy...lengkap Dan jelas..mantab..����
ReplyDeleteBagus mbak kalau keluarga sampai diatur lebih tertata gini. Jadi ada semacam giudance masing-masing untuk menjalaninya, suami, istri dan anak
ReplyDeleteInformasi yang menarik.. semoga kedepannya bisa aku terapkan ya
ReplyDeleteKeren kalo semuanya bisa di atur, informasi nya sangat bermanfaat. Terima kasih mbk
ReplyDeleteWah ternyata keluarga juga mesti punya rencana strategi ya. Untunglah sekarang banyak seminarseminar yang mengedukasi keluarga, jadi bisa belajar!
ReplyDeletemisi keluarga memang wajib diperdalam lebih lanjut dalam mendapatkan kesuksesan berkeluarga jangka panjang ... keren manfaat tersembunyi nya
ReplyDeleteIni hal yang jarang dilakukan di keluarga. Luar biasa ada seminar seperti ini
ReplyDelete*Saved.
ReplyDeleteBuat diterapkan di keluarga ku nantinya. hahahah
keluarga itu juga seperti organisasi manajemen dan planning yang baik memang membuat lebih baik tapi lebih penting dari semua itu semua rencana dikomunikasikasikan dnegan baik oleh semua anggota keluarga, jangan tahu2 mamah kasih papah planning , lalu papah iya iya ajah pas dijalananin protes di tengah jalan
ReplyDeletekeluarga bagai sebuah perusahaan dan organisasi ya
ReplyDeletesemua juga harus dibuat skemanya
namun memang harus disepakati oleh kedua pihah, suami dan istri
nah jika istri aja yang mau buat dan suami mau hidup berjalan apa adanya gimana tuh ?
hehehehe