Sudah menjadi hal lumrah, membawa anak ke tempat umum butuh perjuangan ekstra. Lalai sedikit orang tua bukannya hanya membahayakan jiwa sang anak namun juga mengganggu kenyamanan orang sekitar.
Sulitnya berkoordinasi dengan anak saat di tempat umum membuat orang tua malas membawa anak di keramaian. Mulai dari teriakan, lari-larian, dan tantrum. Saya sendiri sering merasakan itu semua. Mesti kuat hati dan tebalkan muka saat anak mulai berulah. Namun adakah batasan orang tua harus bertindak tegas saat dikeramaian ? Atau membiarkan orang untuk memaklumi anak kita ?
Nah, kolab "Cakap Mamak" kali ini membahasa aturan bersama anak saat di keramaian. Mulai dari sikap sopan, sikap yang bisa di tolerir hingga sikap yang harus di "cut" menurut versi saya.
Sebagai orang tua, saya akan mulai bertindak jika tanda-tanda ini sudah muncul :
- Raut muka di sekeliling sudah mulai berubah menunjukkan ketidaknyamanan. Orang-orang sekitar mulai memandang tajam ke arah anak atau orang tua
- Anak melakukan aksi berbahaya. Seperti memanjat, keluar dari area pengawasan, atau melukai temannya.
- Melakukan tindakan merugikan orang lain. Memecahkan benda, mengambil atau merusak hiasan, mencabut tanaman dll
- Berteriak dan membuat kegaduhan
- Mengganggu pengunjung lain dengan sengaja mendekati meja atau melakukan hal "usil"
Jika poin diatas ada salah satu yang dilakukan, biasanya saya akan memberi peringatan atau bahkan meninggalkan keramaian karena berpotensi ditegur pemilik atau pengunjung mall/resto. Lalu bagaimana sikap kita saat anak melakukan hal diatas ?
- Beri peringatan dengan tegas bahwa tindakannya menggangu orang lain
- Beri konsekuensi saat anak sudah tidak bisa diberi peringatan. Misalnya konsekuensinya jatah es krim atau makanan kesukaan di tiadakan atau tidak akan bermain keluar lagi dalam jangka waktu yang ditentukan
- Tidak meminta pemakluman untuk orang lain atas tindakan anak kita. Apapun kesalahan yang dilakukan anak dia harus bertanggung jawab (Sesuaikan dengan usia untuk jenis tanggungjawabnya)
- Upayakan meminta maaf langsung baik kepada orang yang dirugikan atau anak yang disakiti. Jika keributan terjadi sesama anak maka ajak anak untuk meminta maaf ke anak yang bersangkutan dan kita sebagai orang tua pun wajib meminta maaf kepada orang tua yang bersangkutan. Demi azas kesopanan dan kedamaian dunia para mamaks. hahaha
- Ganti rugi. Jika anak melakukan hal yang merugikan, jangan lupa untuk mengganti rugi barang tersebut dan melakukan permohonan maaf.
- Bawa atau sediakan mainan kesukaan anak untuk antisipasi kebosanan anak. Rasa bosan pada anak membuat ia tidak betah duduk dan berpotensi tantrum
- Sebelum bepergian, buat perjanjian terlebih dahulu. Usahakan anak untuk tidak melanggar kesepakatan.
- Beri Hadiah dan Pujian. Jangan lupa untuk memberi hadiah saat anak kita berhasil diajak kerjasama dengan baik. Hadiah tidak melulu mahal dan barang. Sepotong es krim cukup membuat anak senang dan ketagihan melakukan hal baik. Tak lupa ucapan terima kasih dan dekapan hangat. Dijamin ananda akan merasa dihargai dan disayangi.
Intinya sih, sebagai orang tua harus tau diri. Tidak selamanya anak kita adalah anak manis yang penurut, begitupun perasaan orang lain tidak selama mampu memahami anak kita.
Gimana Mak ?
Siap mengajak anak berpetualang di keramaian ?
Yuk baca juga kisah partner kolab saya, Mak Ika saat mengajak anaknya di keramaian. Beda mamak, pasti beda tips. Hehehe
Punya pengalaman unik saat bepergian bersama anak ?
Yuk sharing mak :)
Inilah sebabnya daku jaraaang sekali makan d luar skrg.. Paling banter beli take away makan d rumah..hehe..
ReplyDeleteMakasih ibuk tipsnya..klo thole udh 2 taunan mungkin bisa nih..
Tulisan yang bermanfaat nih kakak,karna banyak ortu yang sering mengalami ini
ReplyDeleteKalo anak saya yang bungsu agak sedikit lasak ya, biasanya seblum pergi kemana gitu, saya membuat perjanjian terlebih dahulu sih.
ReplyDeleteAhhh, dakupun harus masih belajar dan berjuang..
ReplyDeletetapi untuk perjanjian sebelum berangkat memang kudu wajib, dan itu kadang sangat terbantu untuk menyelesaikan konflik hehe
Salut deh sama mak super neh. Tips parenting na selalu okey
ReplyDeletehaaha bedanya anak dulu sama anak sekarang, anak dulu kalau muka mamak dah masam atau melotot dah tahu salah kita. anak sekarang kalau dibilangin kadang membantah, kita keras dia lebih kerasa dan paling bijak berdialog dan negosiais
ReplyDelete