Tuesday, May 8, 2018

#MamakSetrong : Alasan Mamak Harus Setrong




Perkenalkan, #MamakSetrong adalah kolaborasi saya dengan blogger Batam. Kolaborasi blog ini rencananya akan lebih mengulik tentang Batam dimata mamak-mamak.

Kali ini kolaborasi saya bersama dua rekan blogger saya. Yakni Mba Unna  dan Dekjul alasan saya kembali kolaborasi adalah saya menyukai tuntutan untuk ngeblog terjadwal. Jika tidak ada paksaan, kadang saya sulit sekali menemukan ide menulis atau bahkan semangat untuk menulis. Padahal ide dan bahan sudah berputar-putar dikepala. Akhir ditunda hingga ide itu menguap dan hilang.



Kolaborasi ini menuntut saya untuk konsisten dan terjadwal menulis. Temanya sudah disepakati bersama, gaya kepenulisan dan dikembangkan oleh masing-masing sesuai dengan gaya bahasa. Bagi yang belum kolaborasi blog, coba deh buat. Maka dijamin terpaksa menulis secara rutin. hahahha


Arti Mamak Setrong



Setrong itu pelesetan dari Strong yang dalam bahasa Inggris berarti kuat. Hidup dijaman penuh drama seperti ini mamak-mamak harus kuat. Seorang mamak alias Ibu di tuntut untuk serba bisa. Terberat tugasnya sebagai pendamping anak-anak harus multi talenta. Harus bisa berperan sebagai Ibu penuh kasih sayang, guru dengan ketegasan, chef dengan resep enak, dan manajer keuangan yang harus cukup mengatur berapapun pemasukan.

Dilain pihak. ia pun memiliki suami yang harus diperhatikan kebahagiaan dan kesehatannya. Komplit sekali tugas ibu ini. Terlebih jika ia berjihad sendirian di rumah tanpa ART. Maka segala hal besar dan kecil masalah keluarga harus bisa ia selesaikan sendirian. Jika sudah angkat tangan, saatnya suami maju mengambil giliran.

Mamak setrong adalah sebuah jargon penyemangat. Bahwa apapun profesi kita maka harus kuat ! sebagai IRT  atau sebagai Working mom. Sama-sama harus kuat. Karena yang kita urusan menyangkut masa depan anak dan kebahagiaan dunia akhirat.



Alasan Harus Setrong

Sebenarnya bagi saya, setrong itu bukan sebuah pilihan. Tapi keharusan. Satu paket dengan konsekuensi memilih menjadi IBU.  Berikut alasan saya, mengapa saya harus setrong menjadi mamak :

  1. Dekadensi Moral
    ini bukan saja moral Ibu namun juga anak. Terbukanya sistem informasi dengan segala kemudahan akses membawa juga pada penurunan moral. Anak tgak lagi senang bermain dihalaman, namun lebih akrab menatap layar. Ibupun demikian, lebih akrab memegang gadget daripada memeluk anak. Belum lagi akibat pergaulan yang semakin hari semakin "liar". Bahkan saya menyaksikan video anak SD berguling-guling berdua dengan lawan jenisnya sambil berciuman dan menjadi tontonan teman-temannya. Tanpa malu ! anak SD ini malah semangat melakukan aksinya. Kuat mak ! kuat dan perketat benteng iman anak.
  2. Informasi Berkembang Pesat, Filter !
    peran satu ini membuat mamak dituntut lebih ekstra menjaga pandangan dan pendengaran anak. Info Hoax dan fakta silih berganti berdatangan baik dari mulut ke mulut maupun dari gadget. Harus ekstra hati-hati dalam mengajarkan dan memberikan informasi. Terlebih dengan anak. Salah memberi asupan informasi hoax kepada anak, resikonya membentuk opini salah pada anak.
  3. Bukan Dapur, Sumur dan Kasur lagi
    Peran IRT alias mamak saat ini jauh diatas fungsi yang saya sebutkan diatas. Mamak harus mampu berperan sebagai partner kerja suami, partner diskusi anak, dan partner belajar anak. Ia harus melek secara intelektual dan kuat secara rohani. Karena beratnya tuntutan ini, saya hanya pasrah dengan Alloh. Semoga Alloh membimbing saya melengkapi segala kekurangan saya.
  4. Tak Melulu Menengadahkan Tangan
    Kemajuan internet saat ini membawa angin segar kebahagiaan bagi mamak. Ia tak perlu meninggalkan rumah hanya untuk mencari uang. Banyak hal kemudahan yang bisa ia kerjakan hanya dengan duduk manis bersama anak dirumah. IRT ini banyak memulai bisnis online. Bisnis ini kemudian bisa ia manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Namun bagi yang hanya mengharapkan nafkah bagi suami juga tidak masalah. Itu hak istri. Tapi bagi yang ingin berbisnis dan mengekspresikan diri dengan berbisnis pun sah-sah saja. Asal ridho  suami. Karena biaya hidup itu besar. Mamak dituntut cerdas dalam mengelola dan menghasilkan uang.
  5. Mamak Harus Cerdas
    cerdas maksud saya mencakup segala aspek ya. Cerdas dalam membahagiakan suami, cerdas dalam bergaul, cerdas dalam mendampingi anak. Tidak bisa di kesampingkan salah satunya. Karena menurut saya ketiga poin itu harus saling berkaitan. Maka dari ini, seorang mamak butuh belajar. Jika pengetahuannya tidak update, maka dipastikan kalah dengan perkembangan jaman. Coba bayangkan, memiliki mamak yang kolot, keras kepala dan sulit diajak diskusi. Mamak jenis ini biasanya akan cepat stress karena merasa hidupnya tidak diterima baik oleh keluarga. Padahal masalahnya hanya satu, kurang belajar tidak cerdas !
Nah itulah definisi #mamaksetrong versi saya dan mengapa mamak harus setrong. Yuk intip juga kisah teman kolaborasi saya. Dekjul dan Mba Unna. Saya yakin, kedua mamak ini pasti memiliki definisi setrong lebih kece dari saya.
Share:

16 comments:

  1. Gulung lengan piyama, kudu setrong!!

    ReplyDelete
  2. Mantep... semangat kakak-kakak.. ntar kalo aku udah jadi mamak-mamak bisa sekalian minta ilmunya :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleeh.
      join grup mamak mamak sekalian.
      hahahha

      Delete
  3. Iya kak.. Mamak mamak skrg strong banget... Haha.. Sampe strongnya.. Polisi aja takut.

    ReplyDelete
  4. Kata strong buat para mamak emang udah melekat banget ya. Meskipun memang kenyataannya banyak mamak- mamak yang beneran strong di dunia nyata. Salut, buat para mamak2

    ReplyDelete
  5. wah bener banget, jadi mamak tuh harus strong dan cerdas... kalau tak, bagaimana nasib anaknya... suka dengan 5 poinnya tuh

    ReplyDelete
  6. Mama Setrong meski multitalenta ya Des, bisa dandan, beres-beres, memasak, mengurus suami dan anak, menyanyi, menari. Wkwkwk dua terakhir adalah tambahan saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkw
      bener teh.
      tapi aku gk bs nyanyia.
      hahaha

      Delete
  7. Jadi mamak memang harus setrong, biar saat anak-anak besar nanti mereka bilang kalau idola mereka adalah mamak mereka, kangen masakan mamak mereka, kata mamaku nggak boleh ini, ingat nasehat mama dulu begini begitu, mamaku dulu ngajarin ini dan itu..

    ReplyDelete
  8. kata banyak orang yg kenal saya
    saya termasuk setrong
    tp kadang sebagai wanita kebanyakan sy kadang merasa lemah
    apalagi klu kurang piknik eh hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. tetep kak.
      ada sisi lemahnya kita.
      tetep aja pengen di manja dan disayang-sayang pak su
      wkwkwkkw

      Delete