Yeay !
Sekarang setiap Jumat ada jenis postingan baru loh di blog ini. Kolaborasi dengan Ika Maya Susanti yang dulu pernah ngajar di Poltek jaman saya masih bergabung dengan Poltek.
Kolaborasi ini akan hadir setiap jumat dengan membahas tema berbeda setiap minggunya. Jadi akan ada hal baru terus setiap jumat. Kami akan membahas satu tema sesuai dengan sudut pandang kami masing-masing. Tema kali ini adalah : Anakku, Aturanku. Masih seputar anak, karena dunia kami tidak bisa lepas dengan anak. Mamak-mamak !
Kami menggunakan #CakapMamak sebagai tagline kami. Sesuai dengan jiwa mamak-mamak, belum sah kalau belum cakap banyak-banyak alias mrepet. Tentunya mrepet yang berfaedah. Hahaha
Jadi mari kembali ke tema, Anakku Aturanku.
Ada banyak peraturan yang mungkin agak sedikit aneh bagi sebagian orang. Jauh sebelum Khalid lahir Ayahnya sudah menerapkan beberapa peraturan yang saya sendiri saat mendengarnya mengernyitkan dahi. Ada beberapa peraturan (Semoga menginspirasi) tentang Khalid yang kami terapkan. Boleh jugak ya mak kalau mau diskusi dan berbagi peraturan berfaedah lainnya.
- Khalid hanya akan diasuh oleh Ibunya.Ini adalah peraturan Ayahnya. Jadi mertua dan orang tua saya itu semua di Batam. Bisa aja dengan gampang saya menitipkan Khalid ke orang tua dan bekerja dengan leluasa. Namun Ayahnya berpendapat lain, baginya pendidikan dan pengasuhan terbaik adalah Ibunya. Maka saya mengajukan resign tepat di hari pertama saya masuk kembali setelah cuti melahirkan. Surat pengunduran diri saya dengan jelas saya menulis bahwa saya tidak mampu menyeimbangkan antara pegawai Bank dan peran Ibu. Mesti banyak yang menyayangkan, sekarang saya sudah 2 tahun lebih menjadi IRT.
- Tidak ada TV di rumahAwalnya ini adalah peraturan ayahnya. Namun saya mendukung penuh peraturan ini. Demi menegakkan peraturan ini, maka kami harus memisahkan diri dari tinggal dengan orang tua kami. Kami memulai hidup sendiri dengan kemampuan masak saya NOL kala itu.
- Tidak ada Komentar atas setiap makanan yang Khalid CobaIni terkait dengan pola makan. Asal halal dan baik, maka kami tidak akan memberikan komentar negatif tentang yang dimakan Khalid. Harusnya ini saya coba juga dengan cabai, namun dari awal saya sudah memberikan stigma negatif bahwa cabai itu pedas dan tidak enak. Hasilnya sampai sekarang Khalid anti pedas. Jika ia memakan daun kemangi tanpa nasi dan lauk, saya hanya berucap "Wah, enak ya nak !" dia akan dengan lahap makan daun kemangi. Walau saya sendiri tidak sanggup makan daun kemangi tanpa nasi dan lauk. Saat ia mengunyah bawang putih di masakan Ayam Bawang, maka kami hanya melihat dan bertanya "Khalid suka ? Sedap ya !" tanpa memberikan opini. Walau kami sendiri melihat ia mengunyah bawang putih agak merinding. Hahahha
- Menjaga Penampilan AnakSaat saya mengikuti wirid ibu-ibu komplek, kondisi Khalid belum mandi. Kemudian suami berkata "Jangan hinakan anak dengan penampilan awut-awutan. Cek bajunya, bagian tubuhnya, baunya" ujar suami protes saat saya membawa Khalid tanpa memandikannya terlebih dahulu. Memang sejak bayi saya rajin men-sortir baju Khalid. Warna pudar dan kain molor ini biasanya sudah saya bungkus dan pisahkan. Apalagi yang sempit. Bukan karena banyak duit atau berlaku sombong. Namun kami meyakini bahwa anak pun ingin berpenampilan menarik. Tidak harus bermerk, namun kami memastikan enak dipandang mata. Terkhusus di mata orang tuanya.
- Khalid tidak akan SekolahJauh sebelum Khalid hadir di rahim mamaknya, Ayahnya sudah mempunyai keinginan bahwa anak-anaknya tidak akan sekolah umum. Jadilah Khalid menempuh pendidikan Homeschooling alias sekolah di rumah. Segala pendidikan yang Khalid terima akan di kawal oleh Ayah dan Ibunya, walau pasti kelak Khalid membutuhkan guru, dosen dan profesor.
Nah, itu beberapa peraturan yang kami terapkan hingga sekarang. Jika ada hal yang dirasa tidak baik, tidak usah di contoh ya Mak. Namun jika bisa diambil manfaatnya, bolehlah kita berdiskusi. Karena ini adalah postingan Kolaborasi Blog, maka jangan lupa ya kunjungin juga anakku-aturanku versi Mak Ika. Ssstt,, Anaknya Mak Ika ini pejuang penyakit TB loh. Yuk Baca ceritanya :)
Cakeepp nih aturannya..
ReplyDeleteKlo Thole aturannya apa y.. Kyknya blm ada aturan saklek smp skrg ��
Hahaha
DeleteGpp mba
Yang penting anaknya sholih.
Aamiin
waw keren sekali si ibuk aturannya.. barokallah
ReplyDeleteBarakallahu fiik.
DeleteMasyallah.
Smoga bermanfaat ya.
Hehhe
Ibuk cool!!
ReplyDelete😉
Masyallah.
DeleteTerima kasih mba lilies :)
Mantab ibuk 😃👍👍
ReplyDeleteSama mantapnya dg mba Intan.
DeleteHihihi
Aturan ga sekolah dan ga ada tv aku mupeng, tapi diskusi masih panjang dengan sang imam, hahahjs
ReplyDeleteSmoga menginspirasi mba.
DeleteSmoga dimudahkan.
Hehehhe
Untuk yg belum punya anak, peraturan ga punya TV lumayan ekstrem yah kak.
ReplyDeleteTapi menimbang suguhan informasi belakangan ini kayanya bagus juga buat tumbuh kembang anak.
Menarik! Semangat terus kak menginspirasi calon ibu kaya aku :3
karena TV bisa mencederai kerja otak.
Deletehehehe
makanya di putuskan untuk tidak berhubungan.
kenapa harus homeschooling jika bisa sekolah ditempat yang semestinya anak2 rasakan, agar dia bisa lebih bisa berinteraksi dengan banyak orang ? apa gak menculik hak kebebasan anak itu namanya mak ?? di point terakhir ini rada sedih aja rasanya...karena terkesan mengekang
ReplyDeleteInsyallah enggak kak.
DeleteKarena dengan HS mrk justru lbh bebas berekrpesi.
berinteraksinya tetap bisa dilakukan. Ada komunitas HS, ada lembaga les, lembaga pengembangan bakat dll.
dan ini untuk melindungi Fitrah anak.
agar kuat sebelum terkontaminasi
Insyallah.
hihihi
makasi kak sudah mengutarakan pendapat :)
Keren ibu Dessy dan suami sudah mengazamkan akan menghomeschoolingkan Khalid dari jauh2 hari. Saya dan suami masih maju mundur cantik, setidaknya kami sepakat hingga tidak perlu Paud atau pendidikan serupa sebelum sekolah.
ReplyDeleteBener Mba,
Deletekalau bisa sama kita dan lebih banyak manfaatnya bersama kita. Kenapa harus dilepas kepada pihak ketiga ?
hihihhhi
duh mbakku. keren banget si.
ReplyDeleteterima kasih sudah berkunjung :)
Deletesubhanallah.... menginspirasi sekali mbak
ReplyDeletebintang-bintang-bintang ini mah.... patut dicontek
ReplyDeleteBarakallah :)
DeleteSemoga bermanfaat ya Mb Lumi
Makasih mbak tips-nya...
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung bang Chai
DeleteWah ternyata temenan ama Ika Maya Susanti ya. Haha. Aku ketemu Ika dulu sewaktu dia masih jurnalis Tribun Batam.
ReplyDeleteBtw, ibu dan bapak memang patut dan selayaknya membuat aturan-aturan yang jelas dalam rumah tangganya, tidak dan bukan life like a river flow.
Bener Teh.
DeleteAgar hidup tidak terombang-ambing di arus sungai.
hihihi
Aturan nomer 3 bikin aku merinding juga.. Hehehe
ReplyDeleteHeheheh
Deletemakasi sudah berkunjung Mb dee
menginspirasi mbak des..
ReplyDeletesemangat berjuang untuk keluar dari zona nyaman kita yak...
Semangat Mb Un !!
DeleteSama-sama berjuang kita.
Tak ada TV bagaimana mamak mamak update gosip artis dan opera sabun turki
ReplyDeleteTenang bang,
Deletelaptop masih ada.
Hahahaha
Wah keren banget mank.. aturan ortu pasti yang terbaik
ReplyDeleteTerima kasih kak sudah berkunjung :)
DeleteGreat parenting Mom Desy.... Point homeschooling yang saya agak kurang setuju.. hehehe bolehkan ya kurang setuju.... Menurut saya anak2 perlu lingkungan umum (sekolah) untuk mempersiapkannya agar lebih mengenal sosial secara luas dan tidak inclusive.... (just my opinion)
ReplyDeleteGpp Bu.
Deletebener, anak butuh mengenal sosial secara luas.
bisa di dapat dari interaksi dimana saja.
tidak tertutup hanya sekolah.
hihihihi
aturan dibuat untuk membuat keteraturan
ReplyDeletekeren ih kakak aturan nya
Makasi Bang sudah berkunjung :)
Deleteluar biasa aturannya
ReplyDeleteyang saya ga mampu itu untuk ngajar anak sendiri
masih butuh orang lain, guru dan ustadzah
Butuh orang lain pasti kak.
DeleteAda saatnya juga Khalid butuh guru selain orang tuanya.
hihihihi
Aku mah kalau ditanya kenapa harus HS, soalnya biar anak enak nggak dapat PR, bisa temenan sama banyak orang nggak yang kebanyakan temen sekolah dia aja. Cuman... bojoku sendiri juga nggak mau anaknya HS. Hahaha... Kadang di satu sisi aku let it flow meski akan tetap keukeuh dengan apa yang aku pengenin dari awal.
ReplyDelete