Tuesday, January 2, 2018

Resolusi 2018, Jembatan Perbaikan Diri



Sesungguhnya saya tak merasa begitu istimewa mengenai tahun baru. Hanya pergantian hari yang disertai dengan bertaburnya kembang api di malam hari. Pun tak ada perayaan khusus. Kami tidur seperti biasa, makan sperti biasa dan Khalid main seperti biasa. hehhehe

Namun, saya ingin memanfaatkan momen tahun baru ini sebagai "batu loncatan" menuju perbaikan diri. Memang, muhasabah dan ikhtiar menuju pribadi yang lebih baik tak harus menunggu tahun baru, namun saya ingin memanfaatkan momen ini sebagai pengingat bahwa jatah hidup di dunia semakin berkurang, bergegas perbaiki diri.

Resolusi 2018 ala Desy Oktafia

  1. Sholat Tepat Waktu
    mengapa sulit menjawab panggilan adzan dengan bergegas wudhu dan mempersiapkan diri untuk sholat ? Mengapa lari secepat kilat menyamber HP saat telpon berdering dan menjawab dengan segera lebih mudah? Padahal satu panggilan menuju Alloh dan satu lagi panggilan manusia. Ya Alloh, mudahkan dan condongkan hati ini menuju kebaikan. Saya gagal memberi contoh dalam hal ini kepada Khalid :(
  2. Memanusiakan Manusia
    Pernah terbersit merasa lebih baik dari orang lain. Pernah terbersit merendahkan orang lain. Pernah terbersit membenci orang lain. Pernah terbersit menghakimi orang lain. Padahal itu semua semakin menjauhkan pada manusia, semakin mendekatkan pada permusuhan. Duh, Alloh. Saya merasa semakin PINTAR dalam menilai orang tapi lupa keburukan diri yang JAUH lebih buruk dari orang yang dinilai. Sayapun merasa lelah membenci orang. Untuk apa ? Apakah kebencian saya menimbilkan ketidak nyamanan bagi orang yang saya benci ? tentu tidak ! dia tidak akan merasa apa-apa tetapi saya yang menderita mendera rasa benci. Padahal saya belum tentu lebih baik dari orang tersebut. Saya ingin membudayakan MAAF, TOLONG dan TERIMA KASIH. Tentu akan saya mulai dari lingkungan saya. Paling tidak kepada anak dan suami.
    Rasa benci ini sepertinya menular, makanya saya harus memutus mata rantai kebencian. Jika rasa benci ini rasanya akan menular kepada saya, maka saya harus berani memutuskan lingkungan estafet kebencian ini. Jujur, saya sampai sekarang tak menemukan manfaat apapun dari membenci orang. Sudahlah ! resolusi saya tak ingin membenci siapapun ! insyallah.
  3. Baca Buku 1 Bulan 1 Buku (Minimal)
    ini bekal untuk membersamai Khalid. Anak tak bisa tumbuh kembang dengan maksimal dari seorang Ibu yang faqir Ilmu. Saya harus mendekatkan diri pada buku, agar saya tau dalam mendidik Khalid jauh dari kesia-siaan. Hasrat membaca buku tak sekuat saat membelinya. Harus ! membaca untuk menuntaskan kebodohan diri.
  4. 1 Minggu 1 Blog Post
    Kadang, banyak momen yang terjadi dan saya sering mengabaikan, kemudian momen ini terlupa. Terhapus oleh memori. Salah satu motivasi saya memiliki Blog adalah ingin mengenang perjalanan hidup. Merasakan kembali keharuan, kebahagiaan dan kesedihan saat membaca kalimat yang tertuang. Membaca kembali perjalanan hidup itu membuat syukur terhatur berlipat.
  5. Membangun Komunitas Parenting
    Saya sadar, pilihan jalur HS untuk pendidikan anak kami itu adalah pilihan nekat yang masih belum diterima secara luas oleh masyarakat. Karenanya saya butuh Komunitas. Tempat menguatkan akan pilihan pendidikan, tempat berbagi info, tempat sosialisasi, tempat diskusi dsb. Rasanya jika bertemu dengan beberapa orang yang sepemikiran itu terasa lebih kuat. Badai pun siap diterjang. hehehhe
    Saat ini saya sudah membangun dan tergabung dalam Komunitas Keluarga Homeschooler Muslim Batam salah satunya bersama bubun unna 
Resolusi ini dibuat, agar terus teringat akan komitmen ini. Saya sadar, sulit untuk konsisten. Sulit untuk terus berbuat baik. Karenanya saya nekat menulis agar tau diri dan malu saat mengabaikan resolusi yang telah di buat.

Prook.. Prook..
Dibantu yaak mewujudkannyaa :))
Share:

4 comments:

  1. Yang poin nomor tiga itu... kena banget di saya. Entah sudah berapa purnama kali ya saya nggak nyentuh buku. Efeknya, otak jadi kurang gizi! Hahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. heheheh.
      sama buu.
      saya pun semakin jauh dari buku dan semakin lengket sama sosmed :(

      Delete