Di Tinggal Suami

Arisan menulis kali ini bertema "Kisah Lucu Dengan Suami" pilihan mama thole si mbak Vidi Tampi. Sebenarnya ada banyak cerita kekonyolan kami berdua. Suami itu bukan tipe romantis tapi hobby melawak. Dan saya suka serius nanggepin lawakan doi. Klop dah !

Cerita 1

Pulang kerja, saya ingin makan rujak. Saat itu statusnya penganten baru dan belum hamil. Berat badan masih ringan. Awal menikah saya tinggal di bengkong. Rumah mertua, alasannya jaraknya dekat dengan tempat saya bekerja.

Saat itu masih ada Simpang Rujak. Belum di gusur. Tiap pulang kerja, harus bumbu rujak itu bikin ngiler. Jadilah saya beli rujak, sedang suami gak doyan rujak. Saya berniat bungkus. makan dirumah. Setelah selesai memesan, suami langsung menghidupkan motor dan bayar parkir dan saya sedang menunggu kembalian. Tanpa menoleh lagi kearah saya, suami sudah menstater motor dan meninggalkan saya yang bengong karena di tinggal suami. Bukan hanya saya, juru parkirnya pun bengong melihat saya di tinggal suami. Beberapa detik kemudian saya baru ngakak menyadari bahwa lucu. Juru parkir pun ikutan memanggil suami "Pak ! istrinya ketinggalan" kami pun ngakak berjamaah.

Cerita 2

Setelah resepsi pernikahan, jelang 1 hari kemudian kami memutuskan untuk ngebolang Jakarta-Bandung-Jogja. Dan itu tanpa tujuan. Hahaha. Tibalah kami di Bandung. Penasaran dengan Trans Studio Bandung. Kami yakin tidak akan melewatkan 1 wahana pun, karena tiketnya mahal jadi gak mau rugi. Sempat keliling, akhirnya wahana pertama yang kami putuskan adalah Giant Swing. Ayunan raksasa yang siap mengayunkan kami setinggi mungkin berputar 360 derajat dengan ketinggian 18 meter. Ada dua bocah bersama kami. Umur sekitar 8 tahunan. Bersiap naik. Ternyata jauh dari kata menyenangkan. Saya ketakutan dan begitu pun dengan suami. Terdengar anak di samping saya teriak-teriak. Jantung saya rasanya mau lepas. Mata tak sanggup kebuka. Takut ! setiap mengayun rasanya nyawa sudah diujung tanduk. Suami pun saya dengar sudah menjerit gak karuan. Ini statusnya pengantin baru loh. Yang semuanya serba malu. Namun sesaat kemudian, suara suami sudah tak terdengar teriakkannya. Saya memang tak mampu berteriak saking takutnya. Tapi air mata saya menetes. Hahaha. Setelah selesai, dua bocah itu masih sanggup terbahak-bahak. Sedangkan saya ? Gak pingsan aja udah syukur. Percakapan kami setelah selesei dari wahana mematikan itu yang membuat saya tak bisa berhenti terbahak-bahak. Bahkan saat menulis ulang ceritanya.

T : Suami

D : Desy

D : Aku takut bang ! sumpah aku gak bakalan naek permainan itu lagi seumur hidup. Cukup !

T : Tapi hebat gak teriak.

D : Aku gak teriak ! tapi aku nangis !!!!

T : wkwkwkwkwkwkwkwk. Ku pikir kamu berani dek. Soalnya kok gak teriak. Hebat banget. Makanya aku pun langsung berhenti teriak setelah menyadari gak mendengar teriakanmu.

hening...

Ternyata suami malu teriak karena menyangka saya berani dan durasi permainan itu hanya 1,5 MENIT ! tapi rasanya berjam-jam. Akhirnya kami hanya bermain yang soft. Melirik roller coaster aja kami gak sanggup. Trauma. Hahaha. Kejadian berulang saat memasuki wahana Dunia Lain. Saya gak kuat, minta keluar terlebih dahulu dan nekat masuk ruang "Petugas" yang ternyata pintunya hanya 1 arah. Dan membuat saya makin panik karena merasa pintu tidak bisa di buka. wkwkkwkw. Sungguh ! saya cuma cocok naek kayak di Trans Studio itu..

Kembali tertawa terbahak.

sedang si ayah dan anak sudah berpelukan nyenyak.