Saya tipe orang yang berbicara cepat. Kadang suami mesti mengernyitkan dahi untuk memahami perkataan saya. Selain saya cadel, kalau ngomong suka gak ada jeda. Seperti kumur-kumur.
Dalam Games Bunda Sayang, saya di paksa untuk berkata produktif. Saya mencoba melahap perlahan materi ini. Sejujurnya belum dapat poinnya. Mungkin karena kebiasaan saya curhat sama suami dan suami selalu mendengarkan jadi seolah saya tak memiliki masalah ini. Padahal kalau dipikir sehari-hari banyak kejadian yang dimulai dari salahnya pemilihan kata dalam berbicara.
Suatu malam, saat suami pulang saya langsung men-takeover Khalid ke Ayahnya. Saya langsung membersihkan Kamar Mandi dan menyikatnya. Sesungguhnya saya paling tidak menyukai aktifitas ini. Tapi saya tak memiliki ART, dengan berat hati dan membayangkan pahala maka saya pun mengerjakan walau merengut. Sesampai dikamar saya langsung merepet khas mamak-mamak ke suami.
"Kenapa sih, Bang ! Gak pernah mau nyuci Kamar Mandi. Nanti anaknya kepeleset !"
saya sebenernya sudah ingin mengeluarkan ribuan kata yang berputar-putar di otak selama menyikat WC. Kesal, Marah, Sebel, Emosi dan kalimat negatif lainya sudah mengantri untuk saya utarakan. Namun saya ingat Kaidah komunikasi produktif ala IIP "Bila Nalar Panjang - Emosi kecil, Bila Nalar Pendek Emosi Tinggi" Saya mencoba diam.
kemudian suami menjawab dengan kalimat yang melegakan "Tadinya sudah mau kubersihkan dek, tapi gak sempat dan sudah keburu kamu bersihin. Makasi ya sudah membersihkan Kamar Mandi"
Ada perasaan lega. Oh, Ternyata suamiku sudah berniat, Namun belum kesampaian. Dan ada kalimat apresiasi yang kadang dibutuhkan sebagai pengobat lelah.
Ah.
andai komunikasi semudah ini. mungkin tidak ada "tantrum" bagi mamak-mamak.
Tenang Pak Suami, aku akan menagih janji ini untuk membersihkan Kamar Mandi. Tentu menagihnya tetap melihat kaidah komunikasi produktif ala IIP yakni "Choose The Right Time"
Hahahahaha... tapi kalau ditunggu waktunya bisa jadi lumutan bang taufik hehehhe
ReplyDeletemb unna ini klo ngomong suka bener. wkwkkwkwkkwakaks
DeleteWkwkwk, kalo sekedar keburu lumutan gpp yak, lah kalo si emak salto bisa hilang semua teori komunikasi produktif 😆
ReplyDelete