Khalid Mencari Semut |
Khalid paling senang membuka tutup kulkas. Apalagi sekarang sudang menemukan tombol lampu. Jadi walaupun tidak berniat mengambil apapun, tetap senang membuka kulkas hanya untuk memencet tombol lampu kulkas.
Beberapa hari yang lalu Khalid meminta puding, jadilah puding itu menjadi stok cemilan Khalid dikulkas. Saya masih sibuk mengurusi dapur. Khalid main mainannya sambil mencari cemilan dikulkas. Ia menemukan Puding itu. Membuka cup pertama dimakan dengan baik. Giliran cup kedua saya mengecek sudah bejejer dilantai. Berbaris rapi seolah sengaja di tumpahkan. Dan benar, saat saya mengintip kembali ia dengan sengaja menumpahkan puding dan menjejerkannya. Saya heran.
I : Ibu
K : Khalid
I : Kenapa pudingnya ditumpah ?
K : Khalid tumpah buk !
I : Iya. Kenapa ?
I : Iya. Kenapa ?
K : Mau kasih makan semut.
I : Siapa yang ajarin ?
I : Siapa yang ajarin ?
K : Ayah.
Seketika saya konfirmasi ayahnya melalui WA. Ajaran kasih makan Semut seperti apa yang ayahnya ajarkan pada Khalid. Ternyata Ayahnya hanya berkata "Makanan yang sudah jatuh, itu rejeki semut. Ga usah diambil"
Seketika saya konfirmasi ayahnya melalui WA. Ajaran kasih makan Semut seperti apa yang ayahnya ajarkan pada Khalid. Ternyata Ayahnya hanya berkata "Makanan yang sudah jatuh, itu rejeki semut. Ga usah diambil"
Ternyata masalahnya sudah terlihat. Khalid mengambil kesimpulan bahwa Ia boleh memberi makan semut berdasarkan kalimat ayahnya "rejeki semut"
Baiklah Nak,
Besok-besok ayah dan ibuk akan belajar bicara lebih jelas lagi.
Besok-besok ayah dan ibuk akan belajar bicara lebih jelas lagi.
0 comments:
Post a Comment