Sunday, November 26, 2017

,

Khalid Namanya




Assalamu'alaykum Khalid.

Saat tulisan ini dibuat, Khalid berusia 2,5th. Belum mengerti makna cinta, tapi selalu mendapat cinta dengan porsi besar dari Ayah dan Ibu.

Khalid, nama ini kami pilih. Lebih tepatnya Ayahmu memilih nama ini. Karena kami berharap, engkau tumbuh laksana Panglima Perang tak terkalahkan Khalid bin Walid. Keras dalam membela Islam namun hati lembut dan tunduk pada Rosul dan Robbnya dan pemimpinnya.

Khalid, Nama sahabat Rosul yang kami sematkan padamu. Agar engkau mampu mencintai rosul seperti para sahabat mencintai Rosulullah.

Khalid, nama ini kami sematkan dalam setiap doa. Agar engkau menjadi jawaban atas keresahan umat. Menjadi pembawa kebenaran disaat berpegang teguh pada agama bagai menggenggam bara api.

Khalid, kami sadar sebagai orang tua kami belum mampu masuk dalam kategori orang tua sholih. Banyaaak hal yang kami harapkan padamu namun ternyata tak mampu kami gapai.

Duh Nak.
untuk sholat khusyuk pun orang tuamu ini masih tertatih dan ngesot terseok-seok.

Tapi sungguh, harapan kami engkaulah penunjukkan jalan bagi umat bahkan bagi orang tuamu. Engkau yang kelak mampu menahan bara api neraka menyentuh kulit orang tua mu ini.

Maka dari itu, kami berjuang agar kau tumbuh menjadi anak sholih.

Nak, ibuk sadar. Engkau tumbuh dalam buaian ibuk yang tak berpendidikan agama mumpuni. Untuk menjaga mulut dari beratnya dosa ghibah ibuk masih sering terpeleset. Tapi ibuk bersungguh-sungguh dalam menjagamu.

Khalid, ibuk sering menyebutmu dengan "anak ibuk" atau "sayang ibuk".
Hal ini semata-mata agar engkau paham. Bahwa kecintaan ibu padamu lebih berat dari mencintai diri ibuk sendiri. Tapi tau kah kau nak. Rosul dan Robbmu jaaaauuh lebih mencintaimu. Saat detik-detik kematian Rosulmu, masih menyebut "Umaatku Umaatku Umaatku"

Khalid, sejak di anugrahi Khalid dalam hidup ibuk. Banyak hal merubah.
Materi bukan lagi menjadi prioritas, walau kami sebagai orang tua ingin memberikan kemudahan dalam hidupmu. Tapi menjaga fitrahmu, hal utama. Membersamaimu dalam tumbuh kembang itu mulia. Maka dari itu ibuk mundur dari dunia ibuk. Dan fokus pada perkembanganmu.

Khalid, rasanya ibuk malu mengharapkan membesarkan calon ulama namun ibadah ibuk masih seperti manusia tak mengenal Tuhan. Maka memandangmu, menyematkan impian ibuk di pundakmu membuat ibuk terpacu untuk belajar dan mengenal Robb kita.

Khalid, maafkan ketidaksempurnaan ayah dan ibuk.
Terutama ibuk. Sering terlontar teriakan. Sering membuatmu menangis. Sering mengabaikan panggilanmu, sering melupakan hakmu.
Tapi satu hal yang pasti, Ibuk tak akan pernah berhenti mencintamu.

--------------
Terima kasih dekjul telah membuat hati ini sendu.
Semoga kita mampu mengantarkan anak-anak kita menuju kesuksesan dunia dan akherat ya.
Aamiin.

Share:

14 comments:

  1. Semoga doa2 terbaik unt anak2 kita Allah ijabah. Semangat melahirkan khalid2 lain mbk desy,,ehhh emhhhmm maksudnya, adek2 khalid

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Ya Robb. Insyallah mba. Khalid punya adek2 panglima lainnya. hahahha

      Delete
  2. Yang baca ikutan sendu.😭
    Khalid sayang..kamu pasti bahagia sekaligus bangga punya orangtua terutama ibuk yang pembelajar.

    Peluk jauh dari umi Aqila.
    Doa terbaik untuk panglima islam masa depan 😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Ya Alloh.
      doa yang terbaik juga untuk dua sholihah nya uchan..

      Delete
  3. sedih euy,,,,,
    kak des termasuk hebat loh,,,,,,,
    ibu yang superrrrrrrrr

    ReplyDelete
  4. Khalid, semoga selalu bisa menjadi yang terbaik bagi Ayah dan Ibunya

    ReplyDelete
  5. Aku mewek bacanya buk,
    Lucky you Khalid punya ibu seperti ibuk😘

    ReplyDelete