Sunday, October 29, 2017

,

Ayam, Daging dan Keju saat Weekend

Weekend, waktunya jajan !
Biasanya saya akan memasak dari senin-jumat. Mengolah menu semampu tangan dan semirip mungkin dengan resep yang di cookpad. Dapur akan diwarnai dengan eksperimen ibuk dan Khalid. Berantakan diwaktu pagi, dan berusaha sebisanya untuk rapi diwaktu sore.

Namun berbeda saat weekend. Adakalanya ayahnya harus masuk kerja, namun weekend kali ini istimewa. Ayah libur full sabtu minggu. Jadi dari hari jumat hingga minggu kami mencicipi yang sudah terbayang dilidah saat weekday. Hahaha

Biasa, mamak-mamak suka mengkhayal makan dan scroll cookpad. Jadi bayangan di otak hanya makanan jenis A sampe Z.

Sebenernya kami sempat makan di Jalom, Warung Sunda bu Joko, DC Mall dan Good Day. Tapi untuk apa mereview tempat yang sudah banyak dimakan orang ? hehehe. Pasti sudah tau rasa masakannya. Tak perlu lagi di review.

Saya akan mereview makanan yang menurut saya masih sepi dan langka pengunjung. Mana tau bisa meningkatkan jumlah pengunjung. Hehehe.

Baiklah. Mari kita mulai.

1.  Zona Merah
Bebek Deso dan Ayam Teroris

Agak beda ya namanya. Kesannya makanan terlarang yang disajikan atau makanan yang diolah aneh. Namun ternyata makanan yang disajikan cukup normal dan lumayan. Saya memesan Bebek Deso dan suami memesan Ayam Teroris. Bebek Deso ini kaya rempah dan pedas. Dagingnya juga lembut. Kulitnya bersih. Saya pernah makan bebek, dan kadang kulitnya masih keras dan ada bulunya. Makanya saya tidak suka kulit. Namun kali ini kulitnya bersih dan lembut. Jadi rasanya pedas, berempah kuat, tidak ada bau khas bebek dan dagingnya lembut. Bisa menjadi alternatif pilihan saat ingin makan menu bebek. Sedangkan ayam teroris, sejenis ayam bakar namun berbumbu pedas. Jadi tidak perlu ada sambalnya lagi. Pedas manis rasanya. Seporsi bebek Rp 30.000 dan Ayam teroris Rp 19.000. selain itu kami memesan kentang. Sayang kentangnya lembek, dan ada remah kerupuk yang menempel di kentang. Tidak ada taburan garam namun kita bisa meminta menambahkan garam. Saat meminta garam, katakan dengan jelas untuk menaburinya sedikit saja. Kentang di hargai Rp 13.000. Lokasi Zona Merah ini persis di depan D’Kampong. Area KBC Batam centre.

2. Mie lendir Tulang ala D’Kampong
Mie Lendir Tulang

Sudah sering lewat didepan restaurant ini. Lokasinya cukup besar dengan memasang nama yang mudah terlihat dibagian atas restaurant. Menu utama yang disajikan adalah Mie Lendir Tulang khas Belakang Padang. Saya memesan mie lendir tulang dan suami memesan nasi goreng bilis. Saat datang, penyajian mie lendir ini menggugah selera. Ada dua buah tulang yang masih berbalut daging tebal. Nongkrong asyik diatas tumpukan mie berkuah kacang. Tak sabar saya melahapnya. Jika saya di ijinkan memberi skor pada menu ini dari angka 1-10 adalah 7. Rasanya cukup, tidak terlalu istimewa. Kacangnya terlalu lembut. Kacangnyanya jika dirasa, hampir tak teraba oleh lidah. Saya menyukai kuah kacang, yang kacangnya masih terasa agak kasar. Lebih seru makannya. Harganya satu porsi Rp 24.000 free the obeng. Untuk nasi goreng bilisnya cukup nendhang bang suami. Porsinya lumayan, dan rasanya enak. Skor 8 deh ! lokasinya KBC batam centre.

3. Ayam Geprek Bensu
Ayam leleh dan Jamur Krispi

Sudah lama penasaran dengan jenis makanan ini. Sering liat IG story artis-artis yang kepedesan. Kok rasanya bikin nelen ludah karena pengen ya. Akhirnya saya bisa membuktikan sendiri. Pedas ! sudah itu saja. Saya memesan via online, menu ayam geprek keju leleh level 2. Dalam bayangan saya, kejunya itu meleleh saat ditarik. Seperti saat makan pizza. Ternyata tidak, keju lelehnya sedikit dan dibagian bawahnya disilaukan oleh telor dadar yang terkesan keju juga. Sambelnya pedas, tapi saya hanya menemukan rasa pedas saja. Saat memakannya saya hanya ingin telan-minum-udah. Pedas ! saya juga mencicipi jamur krispinya. Porsinya sedikit, mungkin karena harganya murah ya, hanya Rp 6000. Diatasnya ditaburi sambal pedas. Jamurnya cukup kriuk dan lumayan untuk teman makan nasi. Lokasinya sederetan dengan Sun Bread. Ruko sebrang KDA

Cukup ya, mereview jenis makanan itu dulu. Kalau jajan lagi dan jenisnya agak berbeda, saya akan jadikan bahan review lagi. Hahhaa..
Share:

0 comments:

Post a Comment