Saturday, June 4, 2016

10 Bulan Khalid, sudah paham komunikasi

Pernah terpikir "ah, khalid masih bayi. Dia tidak paham apa-apa"
Ternyata salah !
Khalid cerdas dan paham komunikasi walau khalid belum bisa berbicara. Beberapa kali saya tepis anggapan ini. Mungkin faktor kebetulan makanya dia memahami perintah. Nyatanya "kebetulan" ini berulang dan makin sering terjadi.
Sebagai contoh, saat makan khalid sulit sekali duduk diam apalagi di dudukkan di booster seat. Akan menangis menjerit-jerit karena tidak bisa kesana kemari. Alhasil sering digendong sambil diajakin maen melihat burung atau sekedar jalan-jalan melihat kucing atau anjing tetangga. Karena jika digendong biasa dia akan merosot memaksa turun. Kerap saya panggil "sini sayang, makan dulu" maka dia akan mendekat membuka mulutnya. Dipanggil beberapa kali sampai makanannya habis dia mau mendekat.
Saat mendekati hal-hal berbahaya, seperti kabel colokan, atau tiba-tiba jalan keluar mengarah kepintu saya berteriak "jangan khalid itu bahaya" maka dia akan geleng-gelengkan kepalanya dan menjauh.
Saat memainkan pena milih mbahnya khalid bisa dibujuk dengan "khalid, itu punya mbah bukan punya khalid. Kasih ke mbah nak" nanti dia akan memberikan penanya ke mbahnya.
Sama hal saat dia menarik baju dilemari. Karena model pintu lemari kami pintu geser, maka dengan mudah khalid membuka dan menutupnya dan mengeluarkan baju-baju di bagian lemari paling bawah. Dilempar satu per satu sampe kosong dan dia memanjat masuk ke lemari. Saat sudah selesei bermain. Saya minta tolong baju-baju itu diberikan pada saya untuk saya lipat "sayang, tolong bawa ke ibu bajunya. Kasih ke ibu" dia akan mondar mandir ngambil baju satu persatu dan diberikan kepada saya.
Beda cerita saat menggigit payudara ketika menyusu. Dia paham jika ibunya tidak suka di gigit dengan menunjukkan reaksi balik badan dan tidak mau melihat saya setelah mengigit namun kadang kala dia menuruti perintah saya. Saat ingin mengigit, terasa giginya mulai menempel dia seketika geleng-geleng kepala tanpa paham jika tidak boleh mengigit. Namun jika dia kelepasan mengigit maka saya menatap dengan serius, memegang bahunya dan berkata "kenapa Ibu di gigit? Ibu tidak suka di gigit. Sakit" saya sengaja menatap dengan tajam dan memegang bahunya tanda bahwa saya serius dan memberikan penekanan pada khalid bahwa ibunya benar-benar tidak menyukai gigitanya. Maka dia akan menangis keras dan kembali ingin menyusu saya menutup Payudara dan mengatakan "Ibu gak mau di gigit khalid" dan dia akan semakin menangis.
Saya akan mendiamkan beberapa saat. Untuk menunjukkan bahwa saya serius marah. Saat di gendong ayahnya, dia berhenti menangis dan menunjuk-nunjuk saya sambil berkata "uuk uuuuk uuuuuu" seolah-olah mengadu pada ayahnya. Kadang gak kuat lihat khalid menangis dan ingin segera memeluknya. Tapi saya khawatir khalid jadi membiasakan diri menangis untuk memperoleh perlindungan saya.
Saat diminta mencium ibunya atau mbahnya atau endenya dia akan mencium kearah pipi dan kadang memberi bonus gigitan. Apalagi saat endenya sudah berjilbab maka dengan cepat dia mencium endenya saat diminta dengan harapan bisa segera diajak jalan-jalan.
Tapi ya namanya bayi 10 bulan. Komunikasinya masih suka-suka dia. Seperti saat ingin makan dan minum bahkan nyusu sebutannya hanya satu "mam !" Maka saat dia menyebut kata itu kalau tidak ingin makan ya minum, tapi kalau ingin nyusu akhir-akhirnya ini sering menyebut "nen nen nen" sambil memegang kancing baju saya.
Seperti yang saya bilang. Ini bayi 10 bulan. Masih suka-suka dia dalam berkomunikasi. Kadang ia menuruti perintah, namun jika masih penasaran dan merasa itu mainan asyik maka dia acuh juga. Hahahahaha.
Atau menurut saat panggilan pertama dan lanjut main saat yang mengingatkan lengah. Endenya sering menyebut khalid "banyak akal"
Seperti memberikan tisu ke endenya karena dilarang dimakan, ternyata tisunya sebagian sudah masuk mulutnya. Hahahha.
Bahkan saya langsung curiga saat dia dengan sukarela memberikan kertas, tisu atau benda lainnya kepada saya. Karena biasanya mulutnya sudah berisi benda-benda itu sebagian.
I love you, Nak.
Calon Mu'adzin Mekkah Al Karomah
Share:

0 comments:

Post a Comment